Mampir Ke Merapi, Sini !!
Haii, perjalanan kali ini aku mau
ngebahas tentang perjalanan aku dan teman-teman ke gunung Merapi. Mungkin, sudah
menjadi rahasia umum kalau gunung merapi punya banyak cerita, sejarah, serta
keindahan yang mempesona para pengunjung yang mampir ke sana, atas dasar itulah
aku dan kedua teman ku mencoba untuk mengunjunginya September 2017 lalu.
Perlengkapan
Sebelum berangkat tentu kita
sebagai pendaki (ciye elah pendaki), maksudnya penunjung gunung Merapi harus
mempersiapkan apa yang harus disiapkan agar selama perjalanan dan selama
berkemah, kita bisa nyaman serta terlindungi dari bahaya yang kapan pun bisa
menimpa kita pada saat mendaki dan berkemah. Sepatu gunung, celana training,
sarung tangan serta peralatan mendaki lainnya wajib kita siapkan dan digunakan
untuk menjaga keselamatan para pengunjung yang sedang melakukan perjalanan
menuju puncak gunung Merapi. Dan menurutku, masker penutup hidung dan mulut itu
wajib digunakan selama perjalanan menuju puncak Merapi, karena selama
perjalanan abu vulkanik bekas letusan Merapi
masih menumpuk sepanjang jalur pendakian.\
Tiket Masuk
Oh ya teman-teman,
aku dan teman-temanku, mendaki gunung Merapi melalui jalur Via New Selo,
Boyolali, Jawa Tengah. Aku dan teman-teman memilih jalur ini karena jalur ini
adalah jalur yang paling dekat dengan tempat awal kami berkumpul sebelum
mendaki, selain itu jalur ini adalah jalur yang paling ramai digunakan (menurut
penulis) dan resmi. Untuk tiket masuk mendaki gunung merapi adalah Rp.
15.000/WNI (kalau untuk WNA beda harga, ya) dan sebelum masuk pun kita harus mengisi
formulir, dimana pada formulir tersebut kita harus menjawab beberapa pertanyaan
mengenai perlengkapan dan jumlah anggota yang akan mendaki.
Jalur
Pendakian
Nah, pada
paragraf ini, aku akan menceritakan sedikit mengenai jalur pendakian gunung Merapi
via New Selo. Jalur pendakian gunung Merapi cenderung berpasir alias berdebu
dan juga berbatu. Maka dari itu tingkat ketelitian saat mendaki amat sangat
diperlukan, karna apabila jatuh anggota tubuh kita akan membentur batu, bukan
lagi tanah. Dan seperti yang sudah saya bilang di awal tadi, masker sangat
diperlukan karna jalur pendakiannya sangat berdebu, hampir setengah perjalanan
kita akan dipenuhi abu vulkanik yang akan membuat hidung kita menjadi hitam
serta nafas yang akan sedikit sulit.
Di Gunung
Merapi ini punya batas aman pendakian yaitu hanya sampai pasar bubrah saja.
Walau begitu, masih banyak pendaki lainnya yang mendaki gunung merapi hingga
puncaknya (yaa gak apa-apa sih ya, asal resiko ditanggung sendiri).
Pemandangan dari ketinggian
Gunung Merapi.
Ngomongin tentang pemandangan di
puncak gunung merapi jangan diragukan lagi, lelah perjalanan yang sudah kita
lalui akan sekejap hilang ketika melihat pemandangan keren. Bagaimana tidak,
disana kita disuguhkan dengan pemandangan “Gagahnya” Gunung Merbabu yang amat
sangat besar, dan dari sana pula kita dapat melihat gunung Lawu, Sindoro,
Sumbing hingga Prau yang makin membuat kita berpikir bahwa kita hanyalah ciptaan
Tuhan Yang amat sangat kecil, dan membuat kita semakin bersyukur bahwa kita
dilahirkan di Indonesia yang kaya akan alam dan budayanya. Ketika malam kita
juga disuguhkan dengan pemandangan yang indah dengan taburan bintang-bintang di
langit Merapi, di tengah menusuknya angin malam, dan pengalaman ini membuat aku
rindu dan ingin membawa orang-orang yang aku sayangi untuk menunjunginya lagi.
Nih hasil fotonya...
Komentar
Posting Komentar