Pemberi Harapan Palsu. Siapa yang salah?




PHP (Pemberi Harapan Palsu), akhir-akhir ini sering terdengar di telinga saya. PHP adalah sebuah panggilan kepada seseorang yang memberikan harapan kepada oranglain, ketika mereka berjuang untuk mendapatkannya, ternyata harapan itu hanyalah bayangan semu alias palsu. Biasanya, panggilan PHP diberikan kepada orang yang memberi harapan kepada oranglain untuk bisa mendapatkan dirinya (dalam hal cinta), namun ternyata harapan itu adalah kosong dan membuat sang pejuang cinta atau yang mendapatkan harapan tersebut kecewa. Banyak teman saya yang mengalami, bahkan saya sendiri pun pernah mengalaminya. PHP ada, karna adanya yang memberi harapan atau PHP ada karna adanya seseorang yang berharap.


Sebenarnya, PHP itu siapa yang salah? Kali ini saya tidak akan membahas siapa yang salah dan siapa yang benar. Saya menulis artikel ini hanya untuk menyadarkan, bawasannya PHP tidak melulu tentang sang pemberi harapan.


PHP ada, karna dia yang memberi harapan atau kita yang terlalu berharap? Ini adalah pertanyaan yang harus anda jawab, sebelum anda memberi panggilan PHP kepada seseorang. Oke, kita langsung bahas yaa..


Golongan 1
Ada beberapa orang yang memang sengaja membuat harapan palsu untuk oranglain. Biasa, tujuannya adalah untuk mencari yang terbaik diantara wanita atau pria pilihannya. Mereka membuat beberapa orang agar nyaman ketika dekat ataupun ketika berkomunikasi dengannya. Tujuannya adalah agar sana sini bisa menerima dia (kalau yang utama yang dia inginkan tidak didapat, masih ada alternative orang yang lainnya yang dia dekati sebelumnya)


Misal; ada seorang pria single, dia memberikan harapan kepada 2 wanita yang bernama Rani dan Ussy. Pria ini sebenarnya lebih memilih Ussy untuk menjadi pendamping hidupnya, tetapi ketika ussy tidak bisa dia dapat, maka dia masih memiliki Rani sebagai pilihan alternatifnya.


Dari contoh diatas, memang tidak ada yang tersakiti, tapi jika keadaanya tidak seperti diatas. Misal; jikalau Ussy menerima cinta Pria tersebut, maka akan ada yang tersakiti yaitu Rani yang sudah berharap kepada sang pria. Dan dari sinilah muncul istilah PHP.


Golongan 2
Lalu, ada orang yang sebenernya tidak memberikan harapan, tetapi ada oranglain yang beranggapan bahwa dia memberikan harapan kepadanya, alias terlalu berharap. Nah, ini yang mau kita bahas. Terkadang orang terlalu beranggapan bahwa dia telah diberikan secercah harapan untuk dapat memiliki seseorang, hanya dengan melihat dari segi komunikasinya yang halus dengan anda, ataupun dengan kata-kata panggilan sayang dengan anda. Belum tentu orang yang berkomunikasi rutin dan halus dengan anda, memiliki perasaan cinta seperti yang anda harapkan. Sebelum anda mengira bawasannya komunikasi yang rutin ataupun bahasa yang halus digunakan adalah suatu harapan, anda harus cari tahu dahulu bagaimana dia berkomunikasi dengan orang lain, apakah sama seperti anda atau tidak? Jika komunikasi yang digunakan dia dengan anda maupun orang lain menggunakan teknik yang sama, maka kemungkinan dia tidak memberikan anda harapan dan sebaliknya, jika dia berkomunikasi dengan anda menggunakan teknik yang berbeda dan tergolong khusus, maka kemungkinan itu adalah harapan.


Kebanyakan dari kita mengira, komunikasi yang halus dan rutin yang kita dapatkan adalah sebuah harapan untuk memiliki seseorang. Padahal belum tentu, siapa tahu dia menggunakan teknik yang sama dalam berkomunikasi dengan orang yang berbeda. Dari sinilah banyak ungkapan PHP muncul. Padahal, dia tidak memberikan harapan, melainkan kita yang terlalu berharap kepadanya.


jadi sebelum memanggil atau menyebut seseorang dengan ungkapan PHP, anda harus intropeksi dulu kepada diri anda. Anda termasuk golongan yang mana? Golongan yang satu kah? Atau yang ke2? Jika anda termasuk golongan yang ke-2, maka anda tidak memiliki hak untuk memberikan panggilan PHP kepada seseorang dan jika anda termasuk golongan yang pertama, ya bersabarlah, Tuhan sedang mempersiapkan mu dengan orang yang lebih baik.

Komentar